POSISI
LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK PADA PENGATURAN KOMERSIAL
Lembaga penyiaran sebenarnya harus
memiliki hubungan yang saling melengkapi dengan lembaga penyiaran swasta. Pada dasarnya kompetisi
dalam dunia penyiaran muncul berdasarkan respek penonton terhadap program acara
yang didistribusikan oleh suatu lembaga penyiaran. Inilah yang menjadi tolok
ukur kesuksesan utama pertelevisian. Lembaga penyiaran pelayanan publik mungkin
tidak akan bersaing dengan penyiar swasta lain yang hanya untuk menarik pemirsa
dalam jumlah tinggi. Mereka harus berjuang untuk menjamin bahwa kompetisi dapat
dimengerti secara internal maupun eksternal. Terutama para pelaku politik yang
membutuhkan pengertian ini.
Lembaga penyiaran publik harus
saling melengkapi dengan lembaga penyiaran swasta lain dengan memberikan campuran
yang berbeda dalam pemrograman. Lembaga penyiaran publik harus membedakan
dirinya dengan menawarkan berbagai cara untuk menggambarkan realitas sosial
dalam sajian yang mereka berikan. Di samping itu lembaga penyiaran publik juga
harus menyampaikan gaya khas mereka, atau dengan kata lain tidak boleh
terperngaruh dengan lembaga penyiaran swasta. Mereka harus memiliki konsistensi
terhadap ciri khas yang mereka punya. Penyiar publik juga harus mampu mengubah
persepsi masyarakat terhadap suatu program yang mungkin dianggap tidak menarik
oleh masyarakat menjadi dianggap menarik oleh masyarakat itu sendiri.
PRIORITAS PROGRAM
Terdapat tiga model yang dikemukakan Jay G. Blumler dan
Wolfgang Hoffmann- Riem. Model pertama menyebutkan adanya perbedaan dalam hal
tipe program. Jika televisi komersil lebih mengutamakan pada hiburan dan berita
gosip, maka televisi nasional lebih mengutamakan kepada tayangan dokumenter,
drama, pendidikan, seni, dan ilmu pengetahuan. Meskipun begitu, rumusan ini
justru menyudutkan televisi nasional dikarenakan televisi nasional hampir tidak
pernah menyajikan tayangan yang menghibur di mana tayangan tersebut penting
Model lain lebih
mementingkan aspek target pemirsa. Jika televisi komersial, khususnya yang
disokong oleh iklan, lebih mementingkan pada kebutuhan masyarakat publik, maka
televisi nasional lebih mementingkan pada grup minor tertentu. Rumusan tersebut
menuai pertentangan yang sama dengan rumusan tentang tipe program di atas.
Hanya model ketigalah
yang dapat menjadikan penyiaran publik menjadi dinamis, merangkul kebutuhan publik,
dan dapat dinikmati oleh semua pemirsa. Hal tersebut harus didasarkan pada
nilai kualitatif, serta tidak memberi jarak antara pangsa pasar pemirsa dengan
wilayah program yang disajikan. Sehingga, di dalam acara tersebut terdapat
aspek fungsi, kesenangan, standar baku, dan kualitas. Tayangan tersebut juga
harus memiliki aksesibilitas yang luas ke masyarakat public dan tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat. Hal tersebut tentunya harus diterapkan secara
fleksibel, tergantung dengan sistem penyiaran, dan aspek aspek yang ingin
ditekankan dalam tayangan tersebut.
PENYEDIAAN INFORMASI
Suatu Informasi yang menarik, akan
terus disiarkan secara terus menerus oleh penyiaran komersial demi mendapatkan
rating yang memuaskan, karena keakraban penonton akan peristiwa tertentu akan
mudah terbentuk oleh segala informasi yang diberikan televisi swasta. Oleh
karena itu televisi publik haruslah membedakan dirinya dengan cara-cara sebagai
berikut:
1.
Pertimbangan
pemberian infromasi berdasarkan realitas yang tetap relevan kepada penonton.
2.
Pelapor
harus memastikan bahwa peristiwa harus dapat dimengerti dengan lengkapnya
ketersediaan informasi yang lengkap serta adanya akses latar belakang bahkan
dengan pendapat para ahli terhadap peristiwa tersebut.
3.
Adanya
pemahaman penonton akan segala peristiwa yang disiarkan hanya untuk mendorong
tayangan tertentu.
4.
Lembaga
penyiaran publik harus melampaui kepentingan para pihak yang bersaing dalam
menggambarkan diri mereka dengan cara tertentu dan memastikan bahwa kontribusi
dan sudut pandang mereka tergabung, yang kemudian memungkinkan
pertanyaan-pertanyaan pada masalah akan disaring secara substantif.
5.
Lembaga
penyiaran publik tetap memiliki kesempatan untuk sedikit keluar dari segala
jenis acara yang selama ini dijadikan
acuan sebagai ciri khas mereka.
PERSEDIAAN HIBURAN
Berbagai hiburan yang diberikan oleh
televisi harus mampu membuat imajinasi masyarakat pemirsanya berkembang bukan
malah mematikan daya imajinasi mereka. Konflik yang harus ada pada suatu
tayangan harus bisa merefleksikan semua aspek dan preferensi yang berasal dari
kenyataan dan menimbulkan rasa keingintahuan penonton supaya mereka bisa
menyerap informasinya dan supaya mereka bisa tahu dan membayangkan di kehidupan
nyata. Penggambaran yang ditampilkan juga harus nyata, tidak hanya fiktif
belaka.
CULTURAL SELF DETERMINATION
Pemberian program-program budaya
yang diberikan oleh televisi lokal dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk beradaptasi dalam perubahan-perubahan dalam menanggapi hal-hal
yang masuk yang berasal dari luar. bahkan di beberapa Negara yang berbudaya
multikultural usaha dilakukan untuk
mendukung masalah bahasa yang beragam dan untuk mempertahankan fungsi bahasa
sebagai identitas budaya suatu bangsa.
INOVASI
dan
KEMAMPUAN UNTUK MEMBERI
KEJUTAN
Televisi swasta sebenarnya memiliki
penampilan yang menarik. Karena mereka membutuhkan jaminan bahwa setiap usaha
yang mereka lakukan dalam penyajian acara kepada masyarakat harus mendapat
predikat atau rating yang baik. Oleh karena itu mereka akan terus mengeluarkan
ide-ide kreatif dan berbagai inovasi yang bisa mereka buat. Sebaliknya dengan
televisi publik, bahwa mereka berasumsi
untuk
mempromosikan kesegaran dalam pembuatan
program untuk menunjang kualitas.
Kesegaran yang dilakukan oleh televisi publik adalah dengan mengkombinasikan
formula lama dengan ide-ide baru yang bisa dimunculkan sekarang ini. Hal ini akan memberikan peran penyiaran publik merintis jalan dalam pengembangan program baru.
KUALITAS PROGRAM
Dalam hal ini, televisi publik
haruslah tetap bertahan dengan karakter mereka masing-masing untuk mendorong
identifikasi mereka. Sedangkan dalam pembentukan kualitas program yang mereka
berikan, bisa dilakukan melalui
penelitian apakah yang dianggap produser dan pemirsa sebagai tanda kualitas,
sehingga mereka dapat mengerti ukurannya sehingga mereka dapat mencapai standar
kualitas. Bahkan di beberapa
negara Eropa perusahaan-perusahaan penyiaran pelayanan publik memiliki catatan
yang sangat baik untuk mengembangkan bakat dan mendukung kreativitas mereka
dengan sumber daya dan dorongan. Oleh karena itu, semakin tradisi ini dilanjutkan, akan sering muncul atau
semakin besar kesempatan menghasilkan program berkualitas tinggi bagi televisi
publik.
KEHADIRAN INTERNASIONAL
Pemberitaan yang disajikan di dunia,
mendapat sorotan bahwa tidak ada yang lebih mencolok daripada bidang berita 24
jam yang didominasi oleh Ted Turner (CNN). Pemrogramannya cenderung dicap dari
sudut pandang tertentu dalam mengeksplorasi isu-isu, peristiwa, dan para pelaku
yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu sebuah alternatif diluncurkan dari
Eropa dengan penundaan yang sesedikit mungkin, hal itu dijalankan di bawah
arahan umum dan sumber berita dari perusahaan penyiaran publik utama termasuk
jaringan koresponden asing mereka yang luas. Hal ini dirancang untuk mengejar kebijakan
editorial non seragam yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada pemirsa dengan
berbagai perspektif berbeda yang diambil di dunia pada peristiwa internasional
utama dan konflik tertentu.
KARAKTER SOSIAL LEMBAGA
PENYIARANPUBLIK
Televisi publik berasal dari sistem
sosial yang menarik keberadaannya, sehingga ia adalah sebuah akademik lembaga
publik dan sumber dana utamanya adalah publik. Karena jumlah waktu yang
dihabiskan serta tingkat sumber daya yang ditujukan untuk pemrograman, televisi
telah menjadi pengaruh institusional di mana-mana, dengan menyentuh, menembus,
bahkan cenderung menekuk semua aspek kehidupan sosial secara terorganisir
dengan ritme dan persyaratan tertentu untuk mempuplikasikannya. Oleh karena itu
bagaimana program televisi diatur dengan demikian rupa untuk sejumlah barang
sosial seperti realisasi demokrasi melalui saluran wacana, kepemimpinan dan
akuntabilitas vitalitas budaya dari banyak lembaga sosial untuk diri kepentingan
bersama.
FUNGSI BUDAYA
Sebagai
lembaga budaya, proyek penyiaran menggambarkan masyarakat dan kegiatannya. Oleh
karena itu, penyiaran publik harus mendefinisikan dirinya sebagai faktor yang
berpengaruh dalam reproduksi budaya dan pembaharuan.
FUNGSI
POLITIK
Sebagai
lembaga politik, penyiaran memberikan citra kehidupan politik tentang kegiatan
seorang tokoh terkemuka. Di bidang ini, penyiaran publik harus memiliki
integritas dan utilitas sebagai penampil komunikasi terhadap banyak tekanan
yang mengancam untuk menumbangkan hal tersebut (politik). Dengan begitu
televisi publik mengutamakan masyarakat dan elemen marjinal untuk dapat melihat
dan memberikan akses untuk memberikan sudut pandang secara terbuka pada hal-hal
yang berkaitan dengan aspek politik.
FUNGSI
SOSIAL
Sebagai
lembaga sosial, televisi publik memiliki fungsi sosial yang mana mereka harus
memperhatikan pentingnya implikasi untuk program anak-anak, serta untuk
melayani sebagai pengawas pembangunan, memperlancar keingintahuan, serta pemenuhan
kebutuhan pendidikan dan pertumbuhan anak-anak. Hal-hal ini lah yang biasanya
dilupakan oleh televisi swasta. Yang kedua, tentang orientasi normatif yang
melibatkan sensitivitas penyiaran publik untuk memberi pengertian nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat, termasuk penyiaran yang akan menarik perhatian
audien haruslah bersifat normal dan mengandung makna. Yang ketiga, penyiaran
publik harus bertujuan untuk memberikan kontribusi untuk integrasi sosial
melalui keterbukaan terhadap keragaman bagaimana masyarakat dianggap dengan
cara dan perspektif yang berbeda secara kreatif serta berhubungan satu sama
lain dalam suatu pemrograman.
KOMUNIKASI
MASSA GLOBAL
Merupakan
asumsi dimana komunikasi massa yang sudah seharusnya dianggap sebagai fenomena
nasional dan internasional masih memiliki banyak pro dan kontra serta menjadi
sebuah sumber kontroversi. Isu tersebut memiliki dampak dari segi teoritis
maupun praktis, ada teori yang mengatakan bahwa media massa adalah kekuatan yang
kuat untuk penyatuan nasional namun, ada juga teori yang melihat bahwa media massa merendahkan identitas
budaya nasional dan otonomi daerahnya. Kkomunikasi massa global sudah berlanjut
efeknya kepada industri yang memproduksi isi yang sama untuk pasar media
global, khususnya dalam bentuk musik, film dan televisi, serta olahraga dan
pengiklanan. Komunikasi global juga makin terkenal karena tren dari
konglomerasi media internasional. Internet
dianggap sebagai medium yang cakupannya mencapai seluruh dunia dari awal, namun
makin lama makin terintegrasi sebagai media bisnis dalam struktur nasional juga
internasional. Dan pada akhrinya, “permusuhan” dari teknologi dan ekonomi yang
berhubungan dengan sistem global dan kekuatan kultur menjadi sesuatu yang umum
beroperasi dalam jangkauan sub-global dari hubungan asosiasi manusia.
KESIMPULAN
Lembaga penyiaran publik harus kompetitif dan saling
melengkapi hubungan dengan penyiar swasta. Dalam pembahasan ini dapat diketahui
dengan jelas bahwa lembaga penyiaran publik harus mampu memberikan kemasan lain
dalam output mereka yang mungkin tidak dimiliki lembaga penyiaran swasta.
Inilah salah satu bentuk peran baru yang harus dilakukan oleh lembaga penyiaran
publik. Mereka juga harus berani menonjolkan karakter mereka dan tidak boleh
terpengaruh dengan lembaga penyiaran lain. Semakin mereka memahami peran-peran
baru yang harus dilakukan, maka mereka juga akan mampu memahami apa yang
seharusnya mereka berikan kepada masyarakat dengan tepat. lembaga penyiaran publik
juga harus selalu memperhatikan fungsi-fungsi sosial yang mereka miliki, karena
mereka bertanggung jawab penuh pada masyarakat karena mereka adalah akademik
lembaga publik dan sumber dana utamanya adalah publik.
0 komentar:
Posting Komentar