Selasa, Desember 31, 2013

URGENSI RETORIKA DALAM DUNIA KOMUNIKASI

NAMA                 : RESYA NUR INTAN PUTRI
NIM                     : F1C012028
MATA KULIAH  : RETORIKA

URGENSI RETORIKA DALAM DUNIA KOMUNIKASI

Pengertian Retorika
Titik tolak retorika adalah berbicara yang merupakan suatu kemampuan khusus pada manusia. Bahasa dan pembicaraan itu muncul, ketika manusia mengungkapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain. Jadi, retorika dapat diartikan sebagai suatu seni untuk berbicara, yang dipergunakan dalam proses komunikasi antarmanusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti lancar, tetapi juga harus efektif dan efisien. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian dan kesanggupan berbicara (Hendrikus 14:1991).


Hubungan antara Retorika dengan Komunikasi
Retorika yang merupakan seni untuk berbicara tentu memiliki hubungan dengan proses komunikasi. Komunikasi dalam konteks ini adalah suatu proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, sehingga komunikan mengerti apa yang dimkasudkan dan apa yang diinginkan oleh komunikator. Dalam retorika proses komunikasi sangatlah penting. Seorang retor harus mampu mengkomunikasikan isi pesannya secara baik dan efektif kepada khlayak. Jadi seorang retor harus memahami pola komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan isi pesannya, dan pola komunikasi itu dapat diketahui dari jenis khalayak yang akan menyimaknya. Hal ini penting agar dapat terjadi proses komunikasi yang efektif. Faktor bahasa juga tak kalah penting, karena apabila kedua pihak itu akan saling mengerti apabila menggunakan bahasa yang sama. Jadi, retorika tentu tidak akan terlepas dari proses komunikasi, dan dapat dikatakan bahwa komunikasi secara mutlak merupakan bagian dari retorika. Retorika merupakan satu bidang ilmu yang penting dewasa ini. Banyak pria dan wanita yang mampu memperoleh sukses besar dalam hidup dan karirnya sebagai pemimpin berkat penguasaan ilmu retorika, sebab penguasaan teknik berbicara akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa pasti kepada orang yang bersangkutan.
Pentingnya Retorika dalam Dunia Komunikasi
            Manusia memang satu-satunya makhluk yang diciptakan memiliki akal sehingga manusia bisa berpikir dengan menggunakan akalnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun masalahnya banyak orang yang kurang sadar seberapa pentingkah mereka berbicara. Banyak orang berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain dengan seenaknya sendiri tanpa memikirkan apa dampak yang akan terjadi, apakah yang mereka komunikasikan mampu mengubah perilaku orang lain yang berbicara dengannya? Atau malah menimbulkan persepsi yang justru seolah kita berbicara secara kacau dan tidak ada esensinya? Tentu saja hal ini merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi. Mengapa kita bersusah payah mempelajari sesuatu yang kita pelajari setiap hari? Kita juga toh tidak mempelajari bagaimana cara berjalan atau cara makan atau cara tidur, perilaku-perilaku rutin yang kita lakukan sepanjang waktu. Terbiasa berkomunikasi sebenarnya belum berarti memahami berkomunikasi karena memahami komunikasi manusia berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung.
            Dimanapun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita, kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya dosen, politikus, pengacara, penjual, atau pendakwah yang harus terampil berkomunikasi, namun hampir semua jabatan. Banyak orang gagal karena mereka tidak terampil berkomunikasi. Maka dari itu bila ada yang mengatakan “Tidak ada yang sukar tentang komunikasi, komunikasi adalah kemampuan alamiah dan setiap orang mengetahui apa komunikasi itu dan mampu melakukannya”, ini merupakan suatu kekeliruan. Setiap orang memang mampu berkomunikasi tapi tidak semua orang mampu berkomunikasi secara tepat pada saat yang tepat pula. Apalagi dalam melakukan komunikasi kepada khayalak atau bisa disebut dengan public speaking, tidak semua orang mampu melakukannya karena dibutuhkan pengetahuan mendalam mengenai teknik-teknik khususnya. Namun ini bukan berarti menjadi semacam anggapan bahwa public speaking atau retorika adalah suatu hal yang sulit. Berbicara itu sama sekali tidak sulit. Orang hanya harus mengucapkan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat, kepada pendengar yang tepat. Disinilah pentingnya penguasaan teknik retorika.
Sebagai mahasiswa jurusan ilmu komunikasi, secara umum kemampuan berbicara seharusnya sudah dapat diandalkan, bahkan untuk orang-orang yang bukan berstatus sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi kemampuan berbicara juga sangatlah penting karena tidak mungkin ada manusia yang tidak berkomunikasi sepanjang hidupnya. Dengan mempelajari retorika maka kita akan lebih mampu membina sifat saling pengertian serta menumbuhkan kedamaian bermasyarakat melalui keahlian bertutur kata. Adapun manfaat mempelajari retorika diantaranya ialah membimbing pembicara dalam mengambil keputusan, membimbing pembicara memahami kejiwaan pendengar, membimbing pembicara menemukan ulasan yang baik dan membimbing pembicara mempertahankan argumen yang benar dengan alasan yang masuk akal.
Retorika sangatlah penting untuk dipelajari oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi karena sebagai pendukung dalam proses berkomunikasi agar kita mampu berbicara lebih baik, dengan adanya seni-seni berbahasa maka suatu informasi yang disampaikan dapat dicerna dan dipahami dengan mudah oleh pendengar. Disinilah tantangan yang sebenarnya dalam proses berkomunikasi dengan orang lain, yaitu mengenai seberapa efektif dan efisien kah kita mampu membuat orang lain memahami apa yang kita bicarakan.
Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang yang berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Dalam segala bidang kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara efektif sangat diandalkan. Dalam Sejarah Dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Hal ini tidak dapat dipungkiri kebenarannya, sebagai contoh adalah Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno memiliki kemampuan berbicara yang sangat bagus. Bahkan di jaman kemerdekaan saat itu pidatonya akan selalu dinanti, hal ini terjadi karena beliau sangat pandai dalam berpidato. Beliau sanggup mengajak audiens masuk ke dalam alur yang beliau ciptakan tanpa menimbulkan rasa bosan tetapi justru memunculkan kobaran smangat membara pemuda Indonesia. Hingga saat ini dirasa belum ada orang yang mampu menyaingi kepiaiwaian dalam berpidato.
Kemampuan berbicara terkadang bisa dibilang sebagai kemampuan alamiah. Seseorang yang memiliki sifat supel, ekstrovert(terbuka), dan mudah bergaul cenderung dinilai lebih pandai berkomunikasi. Hal ini berbeda dengan orang yang memiliki sifat introvert atau berkepribadian tertutup yang cenderung tak banyak bicara. Namun hal ini bukan menjadi tolok ukur mutlak untuk mengetahui seberapa pandaikah seseorang mampu melakukan public speaking. Dapat dikatakan seperti ini karena pada dasarnya kemampuan berbicara seseorang itu dapat dibentuk dan dilatih.
Pengetahuan tentang retorika yang memadai dalam proses komunikasi akan membawa keuntungan bagi pribadi yang bersangkutan dalam berbagai bidang, yang secara umum dapat mendatangkan keuntungan seperti:
1)      mengalami kemudahan dalam proses komunikasi;
seseorang yang menguasai teknik retorika dengan baik tidak akan kesulitan dalam berkomunikasi, karena mereka mampu mengetahui dan memahami apa saja yang patut dilakukan bila berhadapan dengan komunikan yang homogen meski dalam situasi non formal atau dalam kehidupan sehari-hari.
2)      memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri;
dengan penguasaan retorika yang memadai seseorang akan mampu mengontrol diri dalam berkomunikasi. Mereka akan berkomunikasi penuh dengan etika dan pertimbangan tergantung dari lawan bicara dan situasi yang mereka hadapi.
3)      menjadi lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi antarmanusia;
seseorang yang mengetahui seluk beluk retorika tentu akan mengerti bagaimana mereka seharusnya bersikap dan berperilaku dalam proses komunikasi yang tujuannya untuk terus menciptakan keefektifan dalam komunikasi yang mereka lakukan. Semakin efektif komunikasi yang dapat diciptakan maka akan membuat lawan bicara nyaman yang akhirnya membuat orang tersebut akan terus memiliki keinginan menjalin hubungan dengan orang tersebut.
4)      dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama dan dunia sekitar, yang dapat memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya;
kemampuan komunikasi yang dapat menciptakan keefektifan dengan maksimal akan memberikan dampak positif bagi kita dan lingkungan sekitar baik secara langsung maupun tak langsung. Efek positif ini akan terus mengikuti kehidupan kita selama kita juga senantiasa berlaku positif terhadap apapun. Atas dasar efek positi tersebut kita dapat terus menjalin hubungan dengan orang lain yang dapat mempengaruhi hidup kita. Hal ini memang berdasarkan fakta yang diketahui bahwa kemampuan komunikasi merupakan salah satu dari 24 kemampuan penting yang mempengaruhi kesusksesan hidup.
5)      bahkan dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain;
yang dimaksudkan adalah komunikasi sehari-hari dengan orang yang kita temui. Semakin sering orang berkomunikasi secara efektif, secara otomatis orang lain akan mempersepsikan bahwa orang tersebut adalah orang yang terbuka meski tetap dalam batasan-batasan tertentu. Dengan begitu orang lain akan mampu mengenali kepribadian kita meskipun hanya melalui cara kita berkomunikasi dan hal ini dapat membentuk karakter kita menjadi seorang yang ekstrovert.
Sudah bisa dipastikan seorang yang menguasai teknik retorika secara baik pasti mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien pula karena keduanya berkaitan. Dalam proses komunikasi memang sering terdapat Noise yang menyebabkan terkadang apa yang dikomunikasikan oleh seorang retor tidak dapat ditangkap sempurna oleh komunikan, dengan adanya hal ini apapun yang dikomunikasikan oleh retor tidak menjamin akan mengubah tingkah laku komunikan. Oleh karena itu komunikasi retoris itu penting supaya apa yang diucapkan dapat didengar; apa yang didengar dapat dimengerti; apa yang dimengerti dapat disetujui; apa yang disetujui dapat diterima; apa yang diterima dapat dihayati dan apa yang dihayati dapat mengubah tingkah laku.



DAFTAR PUSTAKA:

            Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
            Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda: Bandung


image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0q9bz6LTWeayvQwmUFmU0BnXHDu4yY-eR0smp01wNLIDbKGNmlsaFo2ryTSlG_720LP0aO_XczHHakZ2ZjNIz2G-MHR6XU8PUd5BJd8F3GG0pBQv1Rfu5y68_LtChKN7P8w3J9E3Hzl4/s1600/retorikauuuu.jpg


            

0 komentar:

Posting Komentar