Selasa, Desember 31, 2013

BAGIAN-BAGIAN DARI FUNGSI PUBLIC RELATION

NAMA                        : RESYA NUR INTAN PUTRI
NIM                            : F1C012028
MATA KULIAH        : HUBUNGAN MASYARAKAT

BAGIAN-BAGIAN DARI FUNGSI PR

Makna dan praktik PR kontemporer mencakup semua aktivitas berikut:

HUBUNGAN INTERNAL
            Hubungan internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Hal ini dikarenakan karyawan adalah aspek yang sangat penting bagi kesuksesan organisasi, sehingga para pemilik perusahaan selalu berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik dan mempertahankan pekerja yang produktif.
            Ahli hubungan internal merancang dan mengimplementasikan program komunikasi internal dengan tujuan, agar karyawan tetap mendapat informasi baru, termotivasi, serta menciptakan kultur organisasi. Staf hubungan internal bekerja sama dengan department SDM untuk mengkomunikasikan berbagai berita, pelatihan, dan topik penting lain kepada karyawan serta mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan selama negoisasi kontrak kerja dan pemutusan hubungan kerja. Staf internal juga bekerja sama dengan staf hubungan eksternal untuk mengoordinasikan pesan sehingga perusahaan bisa mengemukakan pernyataan dalam “satu suara”. Jadi, perusahaan atau organisasi dalam hal ini akan selalu berupaya untuk menciptakan hubungan, proses komunikasi, dan suasana nyaman bagi karyawan-karyawan produktifnya agar tetap bertahan pada perusahaan atau organisasi, sehingga akan terjalin kerja sama yang efektif antara karyawan dengan pihak organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

PUBLISITAS
            Publisitas adalah informasi yan disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena inromasi tersebut memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol sebab sumber informasi tidak memberikan bayaran kepada media untuk pembuatan informasi tersebut. hal ini mengakibatkan merea hanya sedikit atau bahkan tidak punya control apabila informasi tersebut digunakan, kapan informasi itu dipakai, dan bagaimana informasi itu digunakan atau disalahgunakan oleh media. Untuk menciptakan publisitas, sumber harus tahu informasi apa yang bisa menarik perhatian media, mengidentifikasi sudut pandang berita yang layak, dan menulis serta mengemas informasi agar  sesuai dengan mediumnya.

ADVERTISING
            Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media. PR menggunakan advertising ini untuk menjangkau bagaian yang lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing. Organisasi menggunakan advertising untuk tujuan PR  ketika mereka ingin menanggapi kritik di media saat mereka menganggap sudut pandang mereka tidak dimuat secara fair dan seimbang, saat mereka merasa publik memandang tidak memahami isu dengan benar, atau ketika mereka ingin mengungkapkan pandangan terhadap suatu kasus. Jadi, organisasi menggunakan advertising bisa secara langsung untuk mempengaruhi public terhadap suatu hal, mengklarifikasi sesuatu, atau bahkan memberikan informasi terhadap perkembangan yang dicapai organisasi tersebut sehingga secara tidak langsung dapat menimbulkan kesan positif dari masyarakatnya. Organisasi juga bisa menggunakan advertising untuk mengontrol isi, penempatan, dan timing dalam menyampaikan pesan di media.

PRESS AGENTRY
            Press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Agen pers berusaha menarik perhatian publik lebih dari sekadar membangun pemahaman publik. Publisitas merupakan strategi utama mereka. Mereka mendasarkan pendekatannya pada teori agenda setting, yang menyatakan bahwa banyaknya liputan media massa akan menentukan persepsi publik, yang kemudian mereka berusaha menarik perhatian melalui praktik press agentry.
            Menurut beberapa kalangan liputan pers tidak harus bernada positif, kadang hal-hal yang dianggap negatif justru lebih menarik perhatian masyarakat, bahkan sekalipun di jejali dengan kebohongan, namun bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk membuat terkenal seseorang/hal tertentu yang mereka tonjolkan dalam pemberitaannya. Namun bukan berarti ulasan positif tidak efektif, ulasan dengan nada positif juga dinilai mampu menaikan pamor.

PUBLIC AFFAIRS
            Public affairs adalah bagian khusus dari PR yang mengacu pada kegiatan membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dengan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik. Spesialis public affairs di perusahaan berfungsi sebagai perantara atau penghubung dengan unit-unit pemrintah; mendorong aktivisme politik; mengimplementasikan program bantuan masyarakat; mengkampanyekan kontribusi dan voting serta melakukan kegiatan amal dan turut dalam organisasi pembangunan masyarakat. Hubungan antara PR dan public affairs dideskripsikan oleh spesialis public affairs bahwa public affairs adalah kegiatan PR yang menangani kebijakan publik dan publik yang memengaruhi kebijakan tersebut.
            Minat terhadap public affairs semakin bertambah seiring dengan terjadinya berbagai perubahan dalam pemerintahan maupun komunikasi, menigkatnya arti penting pemerintah lokal dan negara serta aturan yang semakin kompleks. Jadi, secara ringkas pekerjaan public affairs berlangsung di dalam lingkungan yang makin demokratis dan kompleks. Ini menyebabkan PR berperan penting dalam perumusan kebijakan publik.

LOBBYING
            Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi. Dalam praktiknya, lobbying harus bekerja sama dengan kegiatan PR lainnya yang ditujukan pada publik non pemerintah. Lobbying berkembang dari sistem demokratis di dalam masyarakat yang pluralistis. Lobbying membuat pemerintah tetap terbuka kepada orang-orang yang terkena dampak dari undang-undang yang disahkan dan regulasi pemerintah. Pada akhirnya, peran pelobi adalah mewakili kepentingan mereka secara etis dalam debat kebijakan publik.

MANAJEMEN ISU
            Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. Dalam manajemen isu terdapat dua esensi, yang pertama yaitu identifikasi dini atas isu yang berpotensi mempengaruhi organisasi, dan yang kedua yaitu respons strategis yang didesain untuk mengurangi atau memperbesar konsekunsi dari isu tersebut. Secara administratif manajemen isu memang merupakan bagian dari fungsi PR, namun bila dilihat sebagai komunikasi persuasif, merupakan taktik untuk mempengaruhi kebijakan publik, bukan sebagai bagian dari perencanaan strategi organisasi.

HUBUNGAN INVESTOR
            Hubungan investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan koorporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan stakeholder dan pihak lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar. Hubungan investor bertugas menambah nilai stok (saham) perusahaan. Spesialis hubungan investor selalu memberikan informasi (seperti laporan tahunan, laporan caturwulan, formulir SEC, laporan pendapatan melalui email, dan link homepage ke informasi finansial) kepada pemegang saham dan loyal kepada perusahaan dalam  rangka mempertahankan nilai saham yang layak.
            Ahli hubungan investor harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai mengenai hal keuangan korporat, akuntansi, bisnis, manajemen, bahasa, politik, serta hukum. Gelar pendidikan MBA sering ditentukan sebagai syarat awal untuk profesi ini. Oleh karena itu posisi hubungan investor merupakan salah satu pekerjaan dengan bayaran yang mahal.

PENGEMBANGAN

            Pengembangan adalah bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela. Sebagaimana hubungan investor membantu keuangan perusahaan, pencari dana dan anggota juga memberikan dukungan finansial yang dibutuhkan untuk organisasi nirlaba yang biasanya organisasi tersebut menggunakan istilah “pengembangan” atau “peningkatan” untuk salah satu dari aspek PR ini. Aktivitas pengumpulan dana dan pelayanan keanggotaan merupakan bagian terbesar dalam program ini. Hal ini membuat program pengembangan menjadi bagian signifikan dari fungsi manajemen yang lebih luas -yakni PR- dalam organisasi nirlaba.

From : Effective Public Relations's book

0 komentar:

Posting Komentar