Sabtu, Maret 16, 2013

Hai Pancasila, Mari Kita Saling Menguatkan!


Kata-kata saling menguatkan mungkin sudah tidak asing lagi bila diucapkan oleh pasangan kalian. Namun pernahkah kalian berpikir untuk mengucapkan kata-kata itu secara tegas kepada Indonesia? Kepada Tanah Air kita ini.

Ditengah derasnya arus globalisasi yang fenomenal dan semakin mem-booming di negeri ini, tentu saja kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman dari luar. Memang, suatu bangsa untuk maju perlu berhubungan dengan bangsa lain dan membuka diri dalam pergaulan global. Tapi pertanyaannya apakah kita masih mampu untuk mempertahankan identitas bangsa kita sendiri disamping berjuang untuk menjadi bangsa yang lebih maju? Sebenarnya pertanyaan seperti ini sangatlah mudah untuk dijawab, namun pelaksanaannya butuh perjuangan. Bagaimanakah kita harus bersikap dalam mencegah pengikisan budaya sendiri oleh budaya luar? Indonesia pada dasarnya bukanlah negara yang lemah. Kuatnya negara ini tergantung dari perjuangan bangsa Indonesia itu sendiri. Membaranya semangat nasionalisme dan persatuan bahkan lebih dari cukup untuk menjadikan negara ini menjadi negara yang terkuat di dunia. Ya. Semua kuncinya adalah di rakyatnya. Untuk menjadi bangsa yang kuat, tentu saja rakyat yang harus dikerahkan secara utuh, meskipun tanpa melupakan peran petinggi-petinggi negara.

Indonesia adalah bangsa beradab yang memiliki suatu pedoman yang absah. Pedoman yang mampu mengangkat derajat bangsa ini. Jatidiri yang membedakan kita dengan bangsa lain. Dan ideologi yang memberikan arahan untuk bersikap dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hanya satu kata, ialah Pancasila. Kata yang terdiri dari unsur utama yang sangat penting, yaitu perjuangan. Bila anda bertanya kepada anak kecil ‘Tahu Pancasila tidak dek?’ secara otomatis yang ada di pikiran anak itu adalah foto Burung Garuda yang terbingkai kokoh di depan kelas yang dengan gagahnya melebarkan sayapnya. Memang Pancasila sudah selayaknya dikenal oleh Bangsa Indonesia bahkan anak kecil sekalipun, karena dimulai dari sini lah rasa nasionalisme dikembangkan. Ada pepatah bahwa bangsa yang beradab adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawannya. Suatu bangsa yang ingin berdiri kokoh harus memelihara kesadaran yang kuat tentang sejarah pergerakannya di masa lampau, lembaga-lembaga kebersamaannya hari ini, serta visi misi masa depan yang ingin dicapai bersama. Untuk itu maukah kita menyia-nyiakan jasa pahlawan kita dalam mengukir kata Pancasila secara paten dan melekat pada diri Indonesia?
 
Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai-nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan nasional. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi bangsa Indonesia untuk menata kehidupan negara secara mandiri. Selain itu Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara, para pimpinan, pemerintahan, dan seluruh rakyat Indonesia. Ini menimbulkan rangsangan dan dorongan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan segala aspek dan dimensi kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh, menyeluruh agar mampu mempertahankan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup serta pertumbuhannya dalam mewujudkan cita-cita nasional. Namun yang saat ini yang menjadi masalah adalah mulai lunturnya rasa nasionalisme dari warga negara yang dapat menggoyahkan tubuh Indonesia dan segala hal yang sudah menjadi ciri khas bagi Indonesia. Apalagi di era yang serba modern seperti sekarang. Negara-negara besar berusaha menanamkan pengaruh di bidang politik dan ideologi. Kalau ini terjadi, maka akan memengaruhi bangsa dan negara Indonesia yang mengarah pecahnya persatuan dan kesatuan di bidang politik maupun ideologi nasional. Selain itu posisi silang negeri ini menyebabkan Nusantara menjadi lintasan pengaruh sosial budaya dari berbagai penjuru. Apabila Indonesia bersikap terlalu terbuka, maka pengaruh-pengaruh luar dapat masuk tanpa rintangan. Inilah pentingnya kita menjunjung tinggi dan melaksanakan peran Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Dimana Pancasila memiliki arti bahwa Pancasila memiliki nila-nilai yang bersifat tetap dan tidak dapat berubah, namun dalam praktek sehari-hari Pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus mengubah kandungannya. Dengan terbukanya ideologi bangsa Indonesia, Indonesia mampu menerima hal-hal baru yang berasal dari luar tapi tetap mempertahankan ciri khas Indonesia. Itulah mengapa kita perlu memiliki kesadaran tinggi terhadap peran Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Bukannya sebagai Ideologi terluka yang dilumuri dengan berbagai pengaruh luar serta gejolak dalam negeri. 
 
Untuk mengatasi semua itu sebenarnya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan wawasan kebangsaan, yaitu merupakan cara pandang, cara memahami, dan cara melihat, bagaimana hidup berbangsa untuk kebersamaan dan mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Seperti yang kita ketahui bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai ragam suku, adat dan budaya, serta agama yang semuanya terikat menjadi satu kesatuan. Disinilah ujian kita untuk mempertahankan keutuhan Bangsa ini. Salah satu perealisasian utama dari wawasan kebangsaan itu sendiri adalah menjaga Pancasila. Kita harus senantiasa memaksimalkan peran Pancasila agar segala aspek kehidupan bangsa ini sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia. Dengan tidak menempatkan bangsa kita diatas bangsa lain, tetapi menghargai harkat dan martabat manusia serta hak dan kewajiban asasi manusia, Indonesia akan mampu meningkatkan kehidupan dalam negerinya untuk menerobos kehidupan luar dalam upaya meningkatkan peran dalam kancah internasional. Dengan begitu kita tetap mampu melestarikan budaya dan identitas kita walaupun rakyat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang sedang dipengaruhi oleh globalisasi, namun dengan tetap menjunjung Pancasila sebagai ideologi kita, tentu hal ini bisa menjadi pondasi yang kuat bagi tubuh Indonesia.
 
Sebagai generasi muda sudah selayaknya kita sadar untuk memposisikan diri kita sebagai generasi pelurus bangsa bukan hanya generasi penerus bangsa. Ancaman globalisasi seperti sekarang kita dituntut mampu untuk meluruskan apa yang menjadi kesalahan dalam tubuh Indonesia agar tetap sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila, namun tetap mampu menunjukan eksistensi Indonesia dalam percaturan Internasional. Kita harus menanamkan pola pikir bahwa sebagai bangsa yang besar dan berdaulat NKRI tidak akan dibiarkan dijajah kembali oleh bangsa lain dalam bentuk apapun!

Jadi, pada intinya Indonesia akan tetap eksis apabila antara rakyat dan negara saling menguatkan. Apabila rakyat memegang teguh Pancasila dalam setiap perilaku bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tiada hal yang tidak mungkin dilakukan untuk menjadikan negara ini lebih kuat dan tangguh, walaupun tantangannya adalah globalisasi sekalipun. Karena itu, perspektif wawasan kebangsaan bila diterapkan secara tepat akan mampu mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia. Jadi tunggu apa lagi? Mari dekatkan diri ini terhadap Pancasila dan saling menguatkan satu sama lain. Bukankah kamu cinta Indonesia? Kalau saya sih….CINTA BANGET!


0 komentar:

Posting Komentar