Kata-kata saling
menguatkan
mungkin
sudah
tidak
asing
lagi
bila
diucapkan
oleh
pasangan
kalian.
Namun
pernahkah
kalian berpikir
untuk
mengucapkan
kata-kata itu secara tegas
kepada
Indonesia?
Kepada
Tanah
Air kita
ini.
Ditengah
derasnya
arus
globalisasi
yang fenomenal
dan
semakin
mem-booming
di
negeri
ini,
tentu
saja
kita
perlu
meningkatkan
kewaspadaan
terhadap berbagai ancaman dari luar.
Memang,
suatu
bangsa
untuk
maju
perlu
berhubungan
dengan
bangsa
lain dan
membuka
diri
dalam
pergaulan
global. Tapi
pertanyaannya
apakah
kita
masih
mampu
untuk
mempertahankan
identitas
bangsa
kita
sendiri
disamping
berjuang
untuk
menjadi
bangsa
yang lebih
maju?
Sebenarnya
pertanyaan
seperti
ini
sangatlah
mudah
untuk
dijawab,
namun
pelaksanaannya
butuh
perjuangan.
Bagaimanakah
kita
harus
bersikap
dalam
mencegah
pengikisan
budaya
sendiri
oleh
budaya
luar?
Indonesia
pada
dasarnya
bukanlah
negara
yang lemah.
Kuatnya
negara
ini
tergantung
dari
perjuangan
bangsa
Indonesia itu
sendiri.
Membaranya
semangat
nasionalisme
dan
persatuan
bahkan
lebih
dari
cukup
untuk
menjadikan
negara
ini
menjadi
negara
yang terkuat di dunia.
Ya.
Semua
kuncinya
adalah
di rakyatnya.
Untuk
menjadi
bangsa
yang kuat, tentu
saja
rakyat
yang harus
dikerahkan
secara
utuh,
meskipun
tanpa
melupakan
peran
petinggi-petinggi
negara.
Indonesia adalah
bangsa
beradab
yang memiliki
suatu
pedoman
yang absah.
Pedoman
yang mampu
mengangkat
derajat
bangsa
ini.
Jatidiri
yang membedakan
kita
dengan
bangsa
lain. Dan ideologi
yang
memberikan
arahan
untuk
bersikap
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara.
Hanya
satu
kata, ialah
Pancasila.
Kata
yang terdiri
dari
unsur
utama
yang sangat
penting,
yaitu
perjuangan.
Bila anda bertanya kepada anak kecil ‘Tahu Pancasila tidak dek?’
secara otomatis yang ada di pikiran anak itu adalah foto Burung
Garuda
yang terbingkai kokoh di depan kelas yang dengan gagahnya melebarkan
sayapnya. Memang Pancasila sudah selayaknya dikenal oleh Bangsa
Indonesia bahkan anak kecil sekalipun, karena dimulai dari sini lah
rasa nasionalisme dikembangkan.
Ada
pepatah
bahwa
bangsa
yang beradab
adalah
bangsa
yang mampu
menghargai
jasa
para
pahlawannya.
Suatu bangsa yang ingin berdiri kokoh harus memelihara kesadaran yang
kuat tentang sejarah pergerakannya di masa lampau, lembaga-lembaga
kebersamaannya hari ini, serta visi misi masa depan yang ingin
dicapai bersama.
Untuk
itu
maukah
kita
menyia-nyiakan
jasa
pahlawan
kita
dalam
mengukir
kata Pancasila
secara
paten dan
melekat
pada
diri Indonesia?
Pada
hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai-nilai keseimbangan,
keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan,
kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan nasional. Pancasila
merupakan sumber motivasi bagi bangsa Indonesia untuk menata
kehidupan negara secara mandiri. Selain itu Pancasila sebagai
falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat para penyelenggara, para pimpinan, pemerintahan, dan
seluruh rakyat Indonesia. Ini menimbulkan rangsangan dan dorongan
bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan segala aspek dan
dimensi kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh, menyeluruh agar
mampu mempertahankan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
serta pertumbuhannya dalam mewujudkan cita-cita nasional. Namun yang
saat ini
yang
menjadi masalah adalah mulai lunturnya rasa nasionalisme dari warga
negara yang dapat menggoyahkan tubuh Indonesia dan segala hal yang
sudah menjadi ciri khas bagi Indonesia. Apalagi di era yang serba
modern seperti sekarang. Negara-negara besar berusaha menanamkan
pengaruh di bidang politik dan ideologi. Kalau ini terjadi, maka akan
memengaruhi bangsa dan negara Indonesia yang mengarah pecahnya
persatuan dan kesatuan di bidang politik maupun ideologi nasional.
Selain itu posisi silang
negeri ini
menyebabkan Nusantara menjadi lintasan pengaruh sosial budaya dari
berbagai penjuru. Apabila Indonesia bersikap terlalu terbuka, maka
pengaruh-pengaruh luar dapat masuk tanpa rintangan. Inilah pentingnya
kita menjunjung tinggi dan melaksanakan peran Pancasila sebagai
Ideologi
Terbuka.
Dimana
Pancasila memiliki arti bahwa Pancasila memiliki nila-nilai yang
bersifat tetap dan tidak dapat berubah, namun dalam praktek
sehari-hari Pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus
mengubah kandungannya. Dengan terbukanya ideologi bangsa Indonesia,
Indonesia mampu menerima hal-hal baru yang berasal dari luar tapi
tetap mempertahankan ciri khas Indonesia.
Itulah mengapa kita perlu memiliki kesadaran tinggi terhadap peran
Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Bukannya sebagai Ideologi terluka
yang dilumuri dengan berbagai pengaruh luar
serta
gejolak dalam negeri.
Untuk
mengatasi semua itu sebenarnya dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan wawasan kebangsaan, yaitu merupakan cara pandang, cara
memahami,
dan cara
melihat, bagaimana hidup berbangsa untuk kebersamaan dan mengatasi
segala perbedaan dan diskriminasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai ragam suku, adat dan budaya, serta agama yang semuanya
terikat menjadi satu kesatuan. Disinilah ujian kita untuk
mempertahankan keutuhan Bangsa ini.
Salah satu perealisasian
utama dari wawasan kebangsaan itu sendiri adalah
menjaga
Pancasila. Kita harus senantiasa memaksimalkan peran Pancasila agar
segala aspek kehidupan bangsa ini sesuai dengan ciri khas bangsa
Indonesia. Dengan tidak menempatkan bangsa kita diatas bangsa lain,
tetapi menghargai harkat dan martabat manusia serta hak dan kewajiban
asasi manusia, Indonesia akan
mampu
meningkatkan kehidupan dalam negerinya untuk menerobos kehidupan luar
dalam upaya meningkatkan peran dalam kancah internasional.
Dengan begitu kita tetap mampu melestarikan budaya dan identitas kita
walaupun rakyat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang
sedang dipengaruhi oleh globalisasi, namun dengan tetap menjunjung
Pancasila sebagai ideologi kita, tentu hal ini bisa menjadi pondasi
yang kuat bagi tubuh Indonesia.
Sebagai
generasi muda sudah selayaknya kita sadar untuk memposisikan diri
kita sebagai generasi pelurus bangsa bukan hanya generasi penerus
bangsa. Ancaman globalisasi seperti sekarang kita dituntut mampu
untuk meluruskan apa yang menjadi kesalahan dalam tubuh Indonesia
agar tetap sesuai dengan
nilai-nilai luhur Pancasila,
namun tetap mampu menunjukan eksistensi Indonesia dalam percaturan
Internasional. Kita harus menanamkan pola pikir bahwa sebagai bangsa
yang besar dan berdaulat NKRI tidak akan dibiarkan dijajah kembali
oleh bangsa lain dalam bentuk apapun!
Jadi, pada intinya
Indonesia akan tetap eksis
apabila
antara rakyat dan negara saling menguatkan. Apabila rakyat memegang
teguh Pancasila dalam setiap perilaku bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara tiada hal yang tidak mungkin dilakukan untuk menjadikan
negara ini lebih kuat dan tangguh, walaupun tantangannya adalah
globalisasi sekalipun. Karena itu, perspektif wawasan kebangsaan bila
diterapkan secara tepat akan mampu mewujudkan Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia. Jadi tunggu apa lagi? Mari dekatkan diri ini
terhadap Pancasila dan saling menguatkan satu sama lain. Bukankah
kamu cinta Indonesia? Kalau saya sih….CINTA BANGET!
0 komentar:
Posting Komentar