Yup, itu adalah suatu gerakan mahasiswa dalam kaitannya dengan Uang Kuliah Tunggal, yang mahasiswanya terus mengupayakan akan penurunan/penghapusan UKT yang dianggap memberatkan mahasiswa terutama orang tua mahasiswa itu sendiri. UKT yang 'kelihatannya' murah karena disimulasikan tidak ada uang gedung. UKT adalah sistem perhitungan dengan menghitung kebutuhan operasional yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan di setiap program studi. Misalnya gaji dosen,bimbingan akademik,praktikum,sampai biaya operasional alat tulis dalam perkuliahan. Penggunaan sistem UKT akan menjamin tidak ada pungutan lain untuk mahasiswa.
Namun sebenarnya mempunyai bahaya laten yang tidak disadari mahasiswa/orang tua/wali mahasiswa. Sebagai contoh saja, saya kuliah di jurusan Komunikasi dengan pembayaran awal Rp. 3.000.000 (tanpa uang gedung,sudah mencakup biaya lain-lain) dan itu konsisten jumlah yang dibayarkan selama per semester. Itu berarti apabila saya kuliah selama 4 Tahun berarti perlu dikeluarkan 24juta. Sementara menurut penuturan senior, total selama mereka kuliah itu tentu saja kurang dari 24juta, sekitar 18jutaan *saya agak lupa jumlah persisnya*
Maka dari itu melalui gerakan savesoedirman, diharapkan petinggi Universitas lebih respek terhadap permasalahan ini, dan Kampus Saya, Universitas Jenderal Soedirman dapat benar-benar dikatakan sebagai Kampus Rakyat.
Asal ada kemauan dan kekompakan dari semua mahasiswa yang peduli terhadap Pendidikan negeri ini, penurunan biaya kuliah akan dapat terealisasi.
Check Our Web : www.savesoedirman.com
Twitter : @savesoedirman